The Service Lifecycle
-Service
Strategy-
Strategi
Layanan atau Service Strategy merupakan
inti serta bagian pertama dari Siklus Layanan ITIL (ITIL Service Lifecycle), di mana memberikan panduan kepada
pengimplementasi ITSM bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar
sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta
mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai aset strategis perusahaan. Berikut
tahapan pada service strategy.
1.
Strategy Management for IT Services
Untuk menilai penawaran penyedia layanan, kemampuan, pesaing serta ruang
pasar saat ini dan potensi untuk mengembangkan strategi untuk melayani
pelanggan.
2.
Demand Management
Untuk memahami dan mengantisipasi permintaan pelanggan untuk layanan.
3.
Service Portfolio Management
Untuk memastikan bahwa penyedia layanan memiliki campuran yang tepat untuk
memenuhi hasil bisnis yang diperlukan pada tingkat yang sesuai investasi.
4.
Financial Management
Untuk mengelola persyaratan penganggaran, akuntansi penyedia layanan.
5.
Business Relationship Management
Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang ada dan memastikan bahwa
layanan yang tepat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tujuan
Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas
dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan
dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang
disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang
cukup.
Empat P dalam Strategi
1.
Perspective : visi dan arah yang berbeda
2.
Position :
dasar di mana penyedia layanan akan bersaing
3.
Plan :
bagaimana penyedia akan mencapai visi mereka.
4.
Pattern :
cara mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan
tindakan dari waktu ke waktu.
Nilai Layanan
Didefinisikan dalam istilah sebagai manfaat bisnis yang dirasakan
pelanggan, dan merupakan kombinasi dari dua komponen yaitu utilitas layanan dan
garansi layanan.
Jenis Penyedia Layanan
1.
Tipe I :
untuk memberikan layanan kepada satu khusus unit bisnis.
2.
Tipe II :
melayani beberapa unit bisnis dalam organisasi yang sama.
3.
Tipe III :
beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal melayani beberapa pelanggan
eksternal.
-Service Design-
Service
atau layanan adalah suatu cara mengantarkan nilai (value) kepada pelanggan
dengan memfasilitasi tercapainya outcome bagi pelanggan tanpa terlibat atas
kepemilikian biaya dan risiko tertentu.Desain adalah suatu proses untuk membuat
suatu nilai bagi manusia.Service design adalah suatu upaya menginovasi atau
memperbaiki layanan yang sudah ada untuk membuatnya lebih berguna, dapat
digunakan, diinginkan pelanggan, efisien serta efektif bagi organisasi.
Service
design bertujuan sebagai berikut :
•
Mendesain
service untuk memenuhi sasaran-sasaran bisnis
•
Mendesain
service yang mudah untuk dibangun dengan efisien
•
Mendesain proses
yang efektif dan efisienMengidentifikasi dan mengelola resiko
Ada pun proses-proses service design dapat dijabarkan
sebagai berikut :
•
Manajemen
Katalog layanan;
•
Manajemen
tingkat layanan;
•
Manajemen
kapasitas;
•
Koordinasi
Desain;
•
Manajemen
Ketersediaan;
•
IT manajemen
kelangsungan pelayanan;
•
Manajemen
keamanan informasi;
Manfat bisnis yang membantu untuk menggarisbawahi
pentingnya dalam desain layanan baru dan berubah. Ini adalah sebagai berikut:
• Layanan biaya
rendah karena dukungan dan peningkatan yang lebih rendah biaya, yang mengarah
untuk menurunkan total biaya kepemilikan (TCO).
• Layanan yang
secara konsisten memberikan tingkat yang diperlukan kualitas dan keselarasan
untuk bisnis dan kebutuhan pelanggan.
•
Lebih cepat dan
lebih mudah pengenalan layanan baru dan perubahan.
•
Tata kelola yang lebih baik untuk memastikan kepatuhan
terhadap aturan hukum dan perusahaan dan pedoman.
• Kemampuan
pengukuran yang lebih baik untuk mendukung pengambilan keputusan dan
terus-menerus perbaikan.
Adapun manfaat dari ITIL dengan menyediakan pendekatan
sistematis untuk manajemen layanan TI, ITIL dapatmembantu sebuah perusahaan
dalam cara berikut:
•
Mengurangi biaya
•
Peningkatan
layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yangtelah terbukti
• Meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih profesional untuk pelayanan
standar dan pedoman.
-Service Transition-
Konsep :
Pengertian Dan Tujuan Service Transition
• Service transition adalah tahapan merealisasikan/mengimplementasikan hasil tahapan service
design menjadi layanan baru atau modifikasi layanan sebelumnya.
• Tujuan service transition :
memastikan layanan baru/termodifikasi/retired services benar-benar memenuhi
harapan bisnis seperti telah terdokumentasi dalam service strategy dan service
design.
Perubahan (Change) Dan Jenis-Jenis Perubahan
Perubahan (Change) mencakup penambahan, modifikasi, atau
penghilangan apapun yang dapat mempengaruhi layanan TI.
Jenis-Jenis Perubahan :
•
Standard change
•
Emergency change
•
Normal change
Change Models
Urutan langkah-langkah standar yang sudah ditetapkan dan disetujui
sebelumnya (predefined steps) untuk menjalankan sebuah perubahan dengan jenis
tertentu (yakni standard change).
Request For Change (RFC)
Sebuah dokumen/proposal resmi untuk mengajukan sebuah perubahan, didalamnya
mencakup detail perubahan yang akan dibuat.
Proposal Perubahan (Change Proposal)
Dokumen yang berisi deskripsi umum rencana perubahan besar atau sistem baru,
disertai dengan business case dan jadwal implementasinya.
Change Advisory Board (CAB)
Sebuah tim/kelompok/lembaga yang berwenang memberikan autorisasi terhadap
sebuah perubahan dan membantu change management dalam menilai
dan melakukan prioritisasi perubahan yang akan dilakukan.
Configuration Item (CI)
Komponen-komponen atau sebuah aset layanan yang perlu untuk dikelola dalam
rangka penyediaan sebuah layanan TI.
Configuration Management System (CMS)
Sebuah software untuk mengakses dan menghubungkan data-data CI yang telah
tersimpan di Configuration Management Databases (CMDBs).
Service Knowledge Management System (SKMS)
Sebuah tool (aplikasi) dan basis data sebagai tempat mengelola
pengetahuan, informasi, dan data layanan TI.
Configuration Baseline
Standar konfigurasi sebuah aset TI yang telah disetujui secara formal.
Perubahan terhadap configuration baseline ini harus melalui prosedur standar
perubahan, misalnya melalui dokumen request for change (RFC).
Snapshots
Potret/catatan konfigurasi sebuah aset TI pada saat tertentu. Hasil sebuah
evaluasi terhadap sebuah aset TI tertentu dan dibandingkan dengan configuration
baseline.
Definitive Media Library (DML)
Adalah tempat atau lokasi dimana kita menyimpan semua software-software resmi/licensed
beserta dokumen-dokumen resminya secara aman.
Release
Adalah satu atau lebih perubahan pada satu layanan TI yang dibangun, diuji, dan
diimplementasikan bersama-sama. Dapat juga mencakup aktivitas-aktivitas
perubahan pada hardware, software dan komponen lainnya.
Release Policy
Sekumpulan aturan untuk melakukan deployment sebuah release ke lingkungan
kerja sebenarnya, berisi pilhan-pilihan skenario yang dipilih menyesuaikan
dengan analisis urgency dan dampaknya. Umumnya dirumuskan dan disetujui oleh
change manager, termasuk didalamnya pengelompokkan paket-paket release.
Proses :
1. Change Management
Aktivitas-aktivitas proses change management :
•
Membuat dan mencatat RFC
•
Me-review RFC
•
Menilai dan mengevaluasi perubahan
2. Service Asset And Configuration Management (SACM)
Aktivitas-aktivitas SACM :
•
Manajemen dan perencanaan
•
Identifikasi konfigurasi
•
Kontrol konfigurasi
3. Release And Deployment Management
Aktivitas-aktivitas and Deployment Management :
•
Perencanaan
•
Pembangunan dan pengujian paket release
•
Deployment
4. Knowledge Management
Aktivitas-aktivitas knowledge management :
•
Strategi manajemen pengetahuan
•
Transfer pengetahuan
•
Pengelolaan data, informasi dan pengetahuan
5. Transition Planning And Support
Kegiatan transisi layanan sering dilakukan sebagai proyek, atau merupakan
bagian dari proyek-proyek lain sehingga membutuhkan koordinasi terhadap semua aktivitas-aktivitas yang ada.
-Service Operation-
Merupakan
operasi layanan yang bertanggung jawab untuk memanfaatkan proses untuk
memberikan layanan kepada pengguna dan pelanggan.
Contoh
kebutuhan IT yang tiap hari ada :
- Kebutuhan akan peralatan,
misalnya: printer, scanner, laptop dll
- Kebutuhan akan layanan
jaringan, misalnya: akses internet menggunakan kabel, akses internet
menggunakan wifi
- Kebutuhan aplikasi,
misalnya: reset password, bug aplikasi dll
Prinsip :
1. Event Management
Menggambarkan satuan terkecil dari suatu layanan kebutuhan perusahaan
terhadap teknologi informasi.
2. Incident Management
Proses yang berkaitan dengan tata cara penanganan insiden yang dapat terjadi
di tengah-tengah operasional bisnis perusahaan.
3. Request Fulfillment
Berhadapan langsung dengan aktivitas pemenuhan terhadap permintaan pengguna
terhadap layanan teknologi informasi.
4. Problem Management
Berkaitan langsung dengan kemampuan perusahaan dalam menangani berbagai isu
atau problem lapangan yang terkait dengan layanan teknologi informasi.
5. Access Management
Proses untuk memastikan setiap individu, kelompok, dan unit perusahaan dapat
mengakses data dan informasi secara aman serta sesuai dengan hak/wewenang
aksesnya.
1. Service Desk Function
Suatu fungsi organisasi menerima keluhan, masukan, laporan, dan layanan
lainnya terkait dengan penerapan teknologi informasi.
2. Technical Management Function
Suatu fungsi organisasi yang senantiasa memastikan berbagai hal teknis
terkait dengan operasional teknologi informasi dan komunikasi berjalan dengan
lancar.
3. IT Operation Managemnet Function
Suatu fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan
layanan teknologi informasi sehari-hari.
4. Application Management Function
Suatu fungsi organisasi yang mengelola aset aplikasi dan software agar
selalu berfungsi seharusnya sebagaimana diinginkan.
Tujuan :
Tujuan
dari layanan operasi untuk mengatur dan melakukan kegiatan serta proses yang
diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna bisnis pada tingkat yang
disepakati layanan.
Layanan Operasi adalah tindakan balancing. Ini bukan hanya soal
melaksanakan proses hari ke hari. Ada dinamis ‘perdebatan’ yang
berlangsung pada empat tingkat. Ini dikenal sebagai “Four Balances of
Service Operation” :
1. Internal
IT View Versus External Business View
Individu
atau tim yang bertanggung jawab untuk menjalankan komponen tertentu mungkin
tidak mengerti bagaimana komponen mereka cocok dengan keseluruhan pengiriman
layanan tertentu.
2 . Stability Versus Responsiveness
Perubahan
sering menjadi penyebab insiden dan hilangnya ketersediaan, sehingga mungkin
tergoda untuk membatasi jumlah perubahan dalam rangka untuk meningkatkan
stabilitas layanan.
3. Quality of
Service versus Cost of Service
Untuk meningkatkan kualitas layanan IT selagi mengendalikan
biaya, tekanan pembiayaan yang intens dapat berujung pada penurunan tingkat
dalam layanan dengan lebih banyak kegagalan dalam kurangnya dukungan.
4. Reactive versus proactive
Organisasi
yang kelewat proaktif akan memprediksikan beberapa hal akan gagal dan melakukan
upaya untuk mencegah situasi. Terlebih lagi organisasi dapat terus-menerus
mengganti dan menggunakan perubahan yang tidak perlu.
-Continual Service Improvement-
Peningkatan layanan berkelanjutan (continual service improvement / CSI) proses-proses
yang direkomendasikan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan TI
guna menyesuaikan perubahan kebutuhan-kebutuhan bisnis yang didukung layanan TI.
Tujuan CSI terus-menerus menyelaraskan
layanan-layanan TI dengan perubahan kebutuhan bisnis dengan mengidentifikasi
dan melakukan perbaikan layanan-layanan TI yang mendukung proses-proses bisnis.
Manfaat CSI bagi organisasi:
1.
Peningkatan
bertahap dan terus-menerus, khususnya dalam hal kualitas layanan dan ketepatan
biaya
2.
Memastikan
layanan-layanan TI senantiasa sinergis dengan bisnis
3.
Peningkatan
efisiensi biaya, waktu, dan sumberdaya
4.
Identifikasi
peluang-peluang perbaikan dan peningkatan
5.
Memenuhi
permintaan tingkat kualitas layanan
6.
Menciptakan
kekuatan berkompetisi
ITIL merekomendasikan 3 metode atau pendekatan, yaitu:
1.
Siklus
deming
Siklus deming merekomendasikan perubahan perbaikan dilaksanakan
tidak sekaligus, namun melalui peningkatan tahapan-tahapan kecil yang
terus-menerus, melalui tahapan-tahapan: Plan-Do-Check-Act
2.
CSI
approach
ITIL merekomendasikan manajemen TI melibatkan unit/departemen
bisnis dalam mengambil keputusan inisiatif perbaikan apa yang harus dilakukan
yang paling memberikan keuntungan lebih bagi bisnis
3.
7 step
improvement process
Proses yang memberikan panduan langkah demi langkah untuk
mengidentifikasi, menentukan, memproses, menganalisis, menampilkan, dan mengimplementasikan
perbaikan-perbaikan
Meliputi:
1.
Analisis
unjuk kerja dan kemampuan layanan
2.
Proses-proses
3.
Partner /
supplier
4.
Teknologi
Tahapan CSI membutuhkan setidaknya peran berikut ini:
1.
CSI manager
Penanggung jawab utama semua hal terkait inisiatif perbaikan/peningkatan
layanan TI
2.
Reporting
analyst
Bertanggung jawab melakukan aktivitas mereview data unjuk kerja
layanan dan menganalisis tren
3.
Process
manager
Bertanggung jawab merencanakan dan mengkoordinasi semua aktivitas
manajemen proses
4.
Process owner
Bertanggung jawab memastikan sebuah proses benar-benar cocok
sesuai tujuannya
Komentar
Posting Komentar